Sabtu, 27 Agustus 2016
Sebuah film berjudul “Dia Tetap Ibuku” yang tayang di MNCTV mendapatkan kritikan pedas oleh penonton. Pasalnya, dalam film itu ada propaganda ajaran Syiah tentang mut’ah. Tokoh agama (baca: ustazah) dalam film tersebut memberikan ‘fatwa’ nikah mut’ah boleh asal tidak untuk bisnis.
“Kawin kontrak itu dipergunakan boleh. Tapi untuk saat-saat yang darurat. Bukan untuk bisnis semata seperti ini,” kata ustazah tersebut sebagaimana dapat dilihat dalam cuplikan video di bawah ini.
Situs SyiahIndonesia.com mengajak Muslim Indonesia untuk sadar bahwa di antara strategi Syiah untuk menyebarkan ideologi agama mereka adalah melalui media-media TV Nasional.
“Perfilman di Indonesia juga tak luput dari makar Syiah untuk memperkenalkan ideologi mereka dan mengajak ummat Islam berfikiran Syiah adalah salah satu madzhab dalam Islam,” tulis media yang memiliki slogan Membela Sunnah – Menimbang Syiah itu.
Film “Dia Tetap Ibuku” menceritakan seorang anak perempuan yang berusaha untuk berbakti kepada ibunya. Di sisi lain, sang ibu yang terlilit hutang setelah sang ayah meninggal meminta anaknya kawin kontrak (mut’ah).
Sebenarnya pada sesi ini bagus karena menampilkan sisi negatif mut’ah. Karena sang anak menjadi menderita karena mut’ah.
Sang ibu untuk kali kedua kembali meminta anaknya mau kawin kontrak. Karena sudah merasakan penderitaan mut’ah, ia minta petunjuk Allah dan muncullah ustazah yang mengatakan bolehnya mut’ah dalam kondisi darurat asalkan tidak untuk bisnis.
“Sedikit demi sedikit Syiah mulai menunjukkan jati dirinya kepada khalayak ramai, menyusupkan doktrin-doktrin sesatnya melalui media kepada masyarakat luas,” kritik SyiahIndonesia.com.
Berikut ini cuplikan perkataan ustadzah dalam film “Dia Tetap Ibuku” yang membolehkan mut’ah: