Sabtu, 27 Agustus 2016

Lagi-lagi blog Laskar Kristus (Christianwarrior) berusaha mengkristenkan umat Islam dengan menyebarkan teologi yang tidak terpuji. Dalam artikel berjudul “Isa Al-Masih vs Muhammad, siapakah yang Paling Suci?,” Laskar Kristus menghina Nabi Muhammad sembari memuji Nabi Isa untuk mendukung doktrin Kristen tentang ketuhanan Yesus.

Untuk membuktikan bahwa Nabi Muhammad adalah seorang pendosa, Laskar Karistus mencomot beberapa ayat Al-Qur’an dan hadits tentang istighfar, sbb:



“Al-Quran dan hadits mengemukakan Nabi Islam berdosa. Ada perkataan Muhammad dalam hadits, “Ya Allah! Ampunilah saya! Kasihanilah saya dan hubungkanlah saya dengan teman yang maha tinggi …” (Shahih Bukhari Vol. 5 Book 59 No. 715). Menurut hadits ini, Muhammad berdosa.
Di sisi lain umat Muslim juga setuju bahwa Muhammad, walaupun nabi, adalah manusia biasa yang berdosa. Hal ini diakui Al-Quran: “Maka ketahuliah ya (Muhammad)… mohonlah ampunan (kepada-Nya) bagi dosamu dan bagi dosa-dosa orang mukmin” (Qs 47:19). Lagi Qs 48:2 menekankan hal yang sama, “Supaya Allah memberi ampunan kepadamu (Muhammad) terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang…”

Dua ayat ini menjelaskan bahwa Muhammad telah berdosa ketika dewasa dan akan terus berdosa. Sekali lagi, umat Islam memaklumi bahwa Muhammad pasti berdosa, karena ia manusia biasa.”
Setelah menyimpulkan bahwa Nabi Muhammad adalah seorang pendosa, Laskar Kristus kembali berjibaku menjungkirbalikkan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits untuk membuktikan bahwa Nabi Isa (Yesus) adalah satu-satunya nabi yang suci. Yesus tidak berdosa karena dia adalah penjelmaan Tuhan:

“Al-Quran dengan jelas mengatakan setiap manusia berdosa. Umat Islam dan Kristen setuju akan hal ini. Ayat lain dalam Al-Quran menjelaskan ada satu Pribadi yang tidak berdosa. “Ia (Jibril) berkata, “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19). Menurut ayat ini Isa Al-Masih, yaitu Kalimat Allah, diakui sebagai satu-satunya Pribadi yang suci.

Kita dapat melihat banyak ayat suci dalam Injil yang mengatakan hal sama: “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (II Korintus 5:21, I Yohanes 3:3, I Yohanes 3:5, Ibrani 7:26).

Setelah merasa cukup membuktikan bahwa Nabi Muhammad seorang pendosa, dan Yesus seorang nabi yang suci, Laskar Kristus mengajak umat Islam bertuhan menyembah Yesus Kristus:
“Bila demikian adanya, bukankah perlu bagi umat Islam untuk lebih memperhatikan siapakah Isa Al-Masih? Bukankah kita perlu mempelajari lebih dalam mengenai pribadinya?

Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang kekal adanya, yang berasal dari sorga. Ia datang ke dunia, hidup dalam kesucian dan rela mengorbankan diri-Nya di kayu salib. Ia tersalib untuk membuat jalan bagi kita untuk ditebus dari dosa dan dijadikan anak Allah. Injil Allah mempersilakan saudara menerima hadiah keselamatan yang disediakan-Nya, Juruselamat Dunia.”

Yesus tidak akan senang dengan teologi penginjil Laskar Kristus yang mengultuskan dan mempertuhankan dirinya. Bukankah dalam Bibel Yesus menolak disebut “baik?”
“Jawab Yesus, “Mengapa kamu katakan aku baik? Tak seorang pun yang baik selain daripada Allah saja” (Markus 10: 18).

Teologi “dewa mabok” ciptaan Laskar Kristus yang terlalu naif dan kampungan.
Pertama, Dalam pandangan Islam, doa istigfar (mohon ampunan Allah) yang dilakukan oleh para nabi tidak bisa dijadikan dalil bahwa nabi tersebut berdosa, karena para nabi memiliki sifat makshum (terpelihara dari dosa).

Kemakshuman Rasulullah SAW ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Fath ayat 2 Allah sendiri telah menjamin untuk menutupi beliau dari segala perbuatan dosa. Beliau senantiasa mendapat bimbingan Allah dalam segala amalnya, sehingga tidak bisa tergelincir untuk berbuat dosa. Dengan kemakshumannya, Rasulullah SAW menyandang sebagai satu-satunya manusia paripurna yang risalahnya bersifat universal (rahmatan lil alamin) dan penghulu para nabi (Qs. Al-Anbiya’ 107, Saba’ 28, Al-Ahzab 40).

Kedua, Jika istighfar yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dipahami sebagai keberdosaan, maka Laskar Kristus harus mau mengakui Yesus sebagai orang yang berdosa, karena Bibel mendokumentasikan istighfar Yesus dalam Doa Bapa Kami:

“Dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami ” (Lukas 11:4; Matius 6:12).

Ketiga, fenomena Nabi Isa dilahirkan dalam keadaan sebagai bayi yang suci juga tidak perlu dipahami secara berlebihan sebagai ketuhanan. Jika orang yang dilahirkan dalam keadaan suci disebut sebagai tuhan, maka semua manusia adalah tuhan. Karena setiap bayi lahir dalam keadaan suci (fitrah):

“Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan suci (fitrah), maka di tangan orang tuanyalah dia menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi” (HR Bukhari).

Yesus Manusia Berdosa Menurut Bibel
Kalau mau fair, harus diakui bahwa Al-Qur’an adalah kitab suci yang sangat memuliakan Nabi Isa AS.  Status Nabi Isa dalam Al-Qur’an jauh lebih mulia daripada kisah yang tertuang dalam Bibel.
Dengan objektif, Isa bin Maryam dimuliakan karena beliau adalah nabi utusan Allah. Masa kecilnya, Nabi Isa dilahirkan dalam keadaan suci (Maryam 19). Semasa hidupnya, Nabi Isa adalah orang yang shalih (Al-An’am 85); diberi banyak mukjizat oleh Allah (Az-Zukhruf 59); tidak sombong dan sangat berbakti kepada orang tuanya (Maryam 32); dan mengajarkan aqidah tauhid (mengesakan Tuhan), bukan trinitas (Maryam 34-36, Az-Zukhruf 64).

Sebaliknya, Alkitab (Bibel) yang banyak memuat statemen Paulus mempertuhankan Yesus, memuat banyak ayat yang mendiskreditkan Yesus sebagai pendosa, di antaranya:

1. Yesus keturunan pezinah
Dalam Injil Matius 1:1-16 dan Lukas 3:23-38 disebutkan nama-nama leluhur Yesus. Apabila dicermati, ternyata dalam silsilah tersebut berceceran nama orang-orang kotor tak bermoral. Minimal ada 6 orang pezinah dalam daftar silsilah Yesus, antara lain: Daud (Matius 1:1), pernah menghamili isteri pembantunya (II Samuel 11:1-27). Yakub (Matius 1:2), menipu dan mengkhianati ayah dan kakak kandungnya sendiri (Kejadian 27:1-40). Yehuda dan Tamar (Matius 1:3). Yehuda (putera Nabi Yakub) menghamili Tamar, menantunya sendiri (Kejadian 38:13-19). Salomo (Matius 1:6), seorang yang jahat di mata Tuhan karena rakus wanita, hobi memelihara gundik dan berpaling Tuhan (I Raja-raja 11:3-9). Nuh (Lukas 3:36), mabuk-mabuk sampai teler dan telanjang bugil di depan anak kandungnya (Kejadian 9:18-27).

Dengan silsilah yang buruk tersebut, Yesus sebagai anak cucu orang yang berbuat jahat terkena ancaman ayat berikut:

 “Anak cucu orang yang berbuat jahat tidak akan disebut-sebut untuk selama-lamanya” (Yesaya 14:20).

“Seorang anak haram janganlah masuk jemaah Tuhan, bahkan keturunan¬nya yang kesepuluhpun tidak boleh masuk jemaah Tuhan” (Ulangan 23:2).

2. Yesus Melanggar Hukum
Injil Yohanes 2:7-11 mengisahkan mukjizat pertama yang ditunjukkan oleh Yesus. Diceritakan bahwa Yesus mengubah air menjadi anggur untuk dihidangkan pada acara resepsi pernikahan. Secara tidak langsung berarti Yesus telah melanggar Hukum Taurat dan kitab para nabi. Bukankah pelanggaran hukum adalah sebuah dosa?

Seluruh nabi mengharamkan minuman keras. Dalam banyak ayatnya, Bibel mencela minuman keras: “Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu” (Efesus 5:18). “Anggur dan air anggur menghilangkan daya pikir” (Hosea 4:11).

3. Yesus tak kenal musim, emosional, dan perusak lingkungan
Injil Markus 11:12-15 dan Matius 21:17-19 mengisahkan bahwa ketika meninggalkan Betania menuju kota, Yesus kelaparan. Untuk menghilangkan rasa lapar, maka Yesus mencari buah ara sebagai pengisi perut yang kosong, padahal saat itu bukan musim buah ara. Otomatis Yesus tidak menemukan sebutir buah pun, yang ada hanyalah daun yang lebat. Maka Yesus mengutuk pohon itu dengan bertaka: “Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!” Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.

Selain dikisahkan sebagai orang yang kurang ilmu sehingga tidak tahu musim, Yesus juga diopinikan sebagai orang yang emosional dan perusak lingkungan. Apa salahnya pohon ara tidak mengeluarkan buahnya karena musim buah belum tiba? Mengapa pohon ara yang tidak berdosa dikutuk supaya kering hanya karena tidak berbuah?

4. Yesus dinubuatkan sebagai orang yang durhakaa
“Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi:“Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka” (Markus 15:28).

Dari 6.666 ayat Al-Qur’an dari surat Al-Fatihah sampai An-Nas, tak satu kata pun yang menyebut Yesus sebagai orang yang berdosa maupun durhaka. Karena Islam memuliakan semua nabi tanpa membeda-bedakan satu di antara yang lain. La nufarriqu bayna ahadin min rusulih.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © ADA-ADA SAJA - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -