Senin, 22 Agustus 2016
sangatunix - Keberanian mengungkapkan kebenaran menjadi hal yang mahal di negeri ini. Di antara korupsi yang telah mengakar, beberapa anak muda dari Sekolah Menengah Atas (SMA) 3 Surakarta membongkar praktik KKN di sekolahnya.
[post_ad]
Peristiwa tahun 2008 yang kembali viral di sosial media itu memang miris. Sebab, praktik korupsi dilakukan oleh para guru mereka sendiri.
Meski begitu, para siswa yang digawangi Dermawan Bakrie itu melakukan investigasi mengenai dugaan penggelapan pengelolaan dana di sekolah itu. Selama tiga minggu mereka menggalang massa dan menyusun strategi untuk membuktikan dugaan korupsi.
Berita itupun sampai di telinga Joko Widodo, yang waktu itu menjabat sebagai Walikota Surakarta. Dengan jargon Berseri Tanpa Korupsi yang digalangnya Jokowi, menyerahkan kasus itu kepada Badan Pengawas Daerah (Bawasda).
Hasilnya, menyebutkan ada indikasi penyelewengan penggunaan dana sejumlah proyek pembangunan di SMAN 3 Solo.
Meski begitu, sejak kasus itu muncul, pihak sekolah telah melakukan pembenahan. Menurut perwakilan dari SMAN 3 Surakarta, Munajar, saat ini sekolahnya telah mengalami pembenahan. Bahkan SMA tersebut telah mendapat penghargaan tertib administrasi dari Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas).
“Itu kan kejadian tahun 2008, kita sudah melakukan banyak pembenahan. Bahkan sekolah kita sekarang mendapat penghargaan tertib administrasi dari Mendiknas. Jujur saja, saya gelo (kecewa) banyak yang memberitakan jelek tentang sekolah kami,” kata Munajar kepada laman Inddit.com, Senin, 22 Agustus 2016.
Bagaimana Dermawan dan kawan-kawannya di Save Our School Mission (SOSM) membongkar praktik bobrok itu? Simak dalam video dokumenter perjuangan mereka yang diabadikan sutradara Steve Pillar Setiabudi berjudul 'Sekolah Kami, Hidup Kami' berikut: