Jumat, 02 September 2016
sangatunix - Situasi mengalami kehamilan yang tidak diinginkan tentu akan menyulitkan wanita namun bagaimana ia menangani kehamilan yang tak diinginkan sangat bergantung pada usia, keseimbangan emosional, dan dukungan yang ia dapatkan selama masa yang sulit ini.
[post_ad]
Kehamilan mungkin bukanlah masalah satu-satunya. Faktor lain seperti faktor ekonomi dapat memperumit situasi. Akibatnya kehamilan yang tak diinginkan harus berakhir pada jalan keluar yang menyedihkan. Bayi dibuang dan ditelantarkan bahkan dibunuh menjadi pilihan yang mau tak mau harus dilakukan oleh orangtua.
Penemuan sosok bayi yang dibuang oleh orangtuanya di tempat sampah ini contohnya. Kasus ini diketahui dari foto yang diunggah netizen Facebook dengan nama Bam Siao Lim. Ia terkejut saat menemukan bayi yang baru lahir dengan tali pusar yang masih menempel di antara tumpukan sampah. Lim segera mengambil bayi perempuan malang itu dan memberinya selimut baru untuknya. Takut sang bayi tak dapat bertahan hidup, Lim bergegas membawa bayi ke rumah sakit di Venezuela.
Bayi itu kemudian diberi nama Jade dan dibaptis segera setelah kondisinya stabil. Sayangnya Jade masih menempel pada tali pusar. Dokter menduga ia menderita pendarahan kranial. Sementara polisi yang datang ke rumah sakit masih menyelidiki kasus tersebut.
Lim yang menemukan Jade dibuang oleh orangtuanya di tempat sampah merasa sedih. Ia teringat jika dirinya mengalami kesulitan untuk memiliki anak namun mengapa orangtua Jade begitu tega membuang buah hatinya.
"Untuk ibu bayi ini, hatiku hancur melihat bayi anda dalam kondisi seperti itu. Kami (Bryan dan saya) sebagai pasangan memiliki waktu sulit untuk bisa hamil. Saya hamil 7 kali, 5 diantaranya saya mengalami keguguran," tulis Lim pada status Facebook miliknya.
tags: bayi dibuang di tempat sampah, orangtua kejam buang bayi