Selasa, 30 Agustus 2016

Popularitas Donald Trump menurun secara drastis. Menurut polling Reuters/Ipsos, Sabtu (28/11/2015), popularitas kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik itu merosot 12 poin dalam kurun waktu kurang dari sepekan.



Trump menjadi favorit di kalangan pendukung Republik dengan 31 persen popularitas dalam polling selama lima hari, yang dihitung hingga 27 November. Angka itu menurun dari 43 persen pada 22 November.

Merosotnya angka Trump terjadi karena komentarnya terkait serangkaian serangan teror di Paris pada 13 November, yang menewaskan 130 orang dan melukai 351 lainnya.

Setelah serangan di Paris terjadi, Trump mengatakan kepada reporter NBC bahwa dirinya ingin semua Muslim di AS didata secara khusus. Sejumlah kritik menyandingkan rencana Trump seperti pendataan Yahudi di era Nazi Jerman.

Kritik pedas juga melanda Trump setelah dirinya menghina seorang reporter New York Times, Serge Kovaleski, yang merupakan penyandang disabilitas. Trump menyebut Kovaleski pernah menulis artikel yang menceritakan adanya sejumlah Muslim di New Jersey yang merayakan serangan teroris di World Trade Center pada 11 September 2011.

Kovaleski membantah pernah membuat artikel semacam itu. Bantahan Kovaleski membuat Trump geram, dan ia pun menghina kekurangan fisik sang reporter.

Bukan hanya Trump yang popularitasnya menurun. Kandidat capres Republik Ben Carson juga terus terpuruk dan kini hanya meraih 15 persen dalam polling.

Kandidat Republik lainnya, senator Florida Marco Rubio dan senator Texas Ted Cruz masih imbang di posisi ketiga dengan lebih dari 8 persen. Di bawah keduanya adalah mantan Gubernur Florida Jeb Bush dengan 7 persen.

Polling Reuters/Ipsos selama lima hari ini diambil dari sampel 464 hingga 347 responden antara 22 hingga 27 November, dengan interval kredibilitas 5,2 hingga 6,1 persen.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © ADA-ADA SAJA - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -