Kamis, 18 Agustus 2016
AS—Salah satu keluarga Muslim Amerika Serikat (AS) dikabarkan telah menggugat sebuah sekolah di negara bagian New York. Diduga sekolah ini telah memaksa anak mereka untuk menandatangani pengakuan palsu yang menyatakan dirinya adalah seorang teroris, PressTV melaporkan pada Kamis (18/8/2016).
Orangtua anak ini menuntut gugatan sebesar 25 juta dolar kepada sekolah. Alasannya adalah anaknya yang bernama Nashwan Uppal, 12, mengalami depresi dan tak mau belajar karena kerap dilecehkan dengan ejekan Islamfobia.
Jaksa David Antwork mengatakan bahwa Asisten Kepala Sekolah Jason Stanton memaksa Uppal untuk mengisi pengakuan tertulis bahwa ia adalah ‘teroris.’
“Stanton berulang kali meminta Nashwan mengaku bahwa dirinya seorang ‘teroris,’ dan telah membuat bom di rumahnya. Saat Nashwan mengatakan tidak, Stanton justru semakin marah dan berteriak, ‘Jangan berbohong kepada kami!'” ungkap sebuah laporan.
Keluarga Uppal, yang tinggal di Long Island, New York, menduga pihak sekolah telah memaksa anaknya untuk “mengaku,” ia adalah seorang anggota dari kelompok ISIS dan berencana meledakkan pagar luar sekolah.
Parahnya, para pegawai sekolah justru mengabaikan saat Uppal ditindas, dilecehkan dan diejek oleh teman-teman sekelasnya sebagai ‘teroris.’ Keterangan ini berdasarkan menurut gugatan yang diajukan ke pengadilan federal Brooklyn. []
sumber : islampos