Senin, 29 Agustus 2016

Ketika saya mulai mendalami Islam semasa kuliah, saya bertekad untuk mulai berhenti mendengarkan musik. Ini merupakan keputusan yang sulit tapi pada akhirnya saya berhasil berhenti mendengarkannya. Ini bukanlah persoalan mudah bagi saya, dan pada akhirnya saya kembali mendengarkan musik, kemudian kembali berhenti, dan kembali mendengarkannya sekali lagi. Alhamdulillah, saya akhirnya benar-benar berhenti mendengarkannya sekitar lima tahun yang lalu (Semoga Allah meneguhkan pendirian saya kali ini).



Ada banyak orang yang siap berdebat dan berkata bahwa tak ada salahnya mendengarkan musik, karena musik dapat menenangkan jiwa, dan sebagainya. Tapi setelah membaca sebuah email, saya tersadar bahwa keputusan saya adalah keputusan yang bijak, sebuah upaya untuk meningkatkan ketaqwaan saya, sebuah usaha yang memerlukan perjuangan terus-menerus dari diri kita. Insya Allah, setelah membaca artikel ini, anda dapat berubah dan berhenti mendengarkan musik.


Beberapa bulan yang lalu, sebuah email dikirimkan kepada organisasi Al-Huda Kanada dan di-forward-kan hingga sampai kepada saya. Isi dari email tersebut begitu luar biasa. Berikut ini isinya:

Bismillah
Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Beberapa minggu yang lalu, putri saya, yang masih kelas 1 SD, melakukan uji coba ilmiah di sekolahnya. Kami memutuskan untuk melakukan sebuah eksperimen yang menarik. Hipotesis kami adalah mendengarkan Al-Qur’an mempunyai dampak bagi diri kita, sama halnya ketika kita mendengarkan musik yang juga mempunyai dampak yang terlihat jelas. Untuk membuktikan hipotesis ini, kami mengambil sebuah apel yang mempunyai kandungan sekitar 60-70% air, sama seperti tubuh manusia. Kami membelah dua apel itu, memasukkan masing-masing bagiannya ke dalam kantung plastik, dan selama tujuh hari kami memainkan lantunan ayat-ayat Al-Qur’an untuk salah satu bagian apel, dan lantunan musik untuk bagian apel yang satu lagi. Kedua apel ini disimpan dalam suhu ruangan. Hasilnya sangat luar biasa dan hipotesis kami benar adanya.

Dalam surat Yunus, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman tentang Al-Qur’an:

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Qs. Yunus[10]:57)


Tolong perhatikan gambar di bawah ini. Gambar pertama adalah gambar ketika apelnya baru dibelah. Gambar kedua adalah gambar setelah tiga minggu melakukan eksperimen.







 Jazakallah khairan. Wassalam.

Quanita Rizvi
Al-Huda Institute, Kanada

Eksperimen di atas sungguh luar biasa. Oleh karenanya, para staff di Reflections, sebuah sekolah di Karachi, Pakistan, melakukan eksperimen yang sama untuk menguji validitasnya. Di bawah ini adalah sebuah email yang ditulis oleh Asim Ismail, ketua pendidikan Islam di sekolah itu.

Selama dua minggu, seorang guru memainkan musik di hadapan potongan apel selama sepuluh menit per hari. Dan bacaan Al-Qur’an diperdengarkan di hadapan potongan apel satunya lagi dengan durasi yang sama. Gambar di bawah menunjukkan hasil eksperimen ini. Potongan apel yang membusuk adalah potongan apel yang diperdengarkan musik, dan potongan apel yang tampak masih agak segar adalah potongan apel yang diperdengarkan Al-Qur’an. Subhanallah! Satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah, apel yang diperdengarkan Al-Qur’an masih mengeluarkan aroma yang segar sedangkan apel yang diperdengarkan musik… Ya, bisa anda bayangkan sendiri bagaimana aromanya.

“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.” (Qs. Ar Ra’d[13]:28)

Subhanallah. Semoga Allah menjaga hati kita dari kerusakan dan menyembuhkannya dengan berdzikir kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan membaca Al-Qur’an. Aamiin.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © ADA-ADA SAJA - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -