KEBIIJAKAN Gubernur DKI Ini melalui Instruksi Gubernur Nomor 168 tahun 2015 tentang Pemotongan Hewan Kurban adalah upaya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk menghilangkan semangat berkurban umat Islam di Jakarta. Secara perlahan-lahan, Ahok ingin menghilangkan syiar dan warna Islam ini yang sudah ratusan tahun ada.


“Ahok harus memahami bahwa Jakarta adalah ibukota negara Muslim terbesar di dunia. Sedang berkurban merupakan syariat Islam yang sudah ratusan tahun ada. Sepertinya Ahok ingin menghilangan semangat orang berkurban. Padahal, orang jualan hewan kurban bukan setahun dua tahun, tapi puluhan tahun, bahkan sejak nenek moyang kita dulu sudah ada,” kata Dr. Daud Rasyid, Lc MA kepada Islampos di Masjid Al Azhar, belum lama ini.





Dalih Ahok untuk menjaga kebersihan, menurut Daud Rasyid, hanyalah kamuflase saja. Ahok ingin menghilangkan syiar Islam di Jakarta, dan semangat orang untuk berkurban. Ahok menggunakan logika agar orang awam bisa memahami.

“Ahok itu punya misi. Dia seorang misionaris yang menjadi pejabat. Dan memang ingin menghilangkan segala warna Islam di Jakarta. Kebijakan Ahok ini harus dilawan dengan sekuat tenaga. Jangan didiamkan,” tegas dosen di LIPIA ini.

Daud tentu setuju dan sepakat, jika ketertiban dan kebersihan harus dijaga. Namun harus dibedakan, mana yang penertiban dengan maksud terselubung untuk menghilangkan semangat orang Islam untuk berkurban. Aturan pemotongan hewan di RPH adalah upaya Ahok untuk menghilangkan syiar Islam itu.

“Selama ini kita memotong hewan kurban di masjid-masjid dan musholla-musholla. Di situ ada semangat gotong royong dan syiar Islamnya. Dan umat Islam menjamin kebersihan saat melakukan pemotongan hewan kurban. Tidak ada kotoran dan darah yang dibiarkan begitu saja,” kata Daud.


Dalih Ahok yang lain adalah hendaknya Indonesia mengikuti Saudi dalam pelaksanaan hewan kurban. “Lagi-lagi itu kamuflase dan alasan Ahok saja. Secara realitsis tidak memungkinkan pula bagi RPH untuk menampung dan memotong semua hewan kurban. Kapasitasnya tidak memadai,” kata Daud.


“Kita tahu, semangat orang Islam beribadah dan berkurban, masih kuat di tengah masyaraka. Tidak ada gap antara si kaya dan si miskin. Semangat gotong royong dan syiar Islam ini yang akan dihilangkan Ahok secara sistemik,” ungkapnya.

Terbongkar! Ahok Itu Misionaris, Dia Sangat Ingin Menghilangkan Segala Warna Islam


SEBUAH Kuil di Selatan Tamil Nadu, INDIA menyaksikan
perkahwinan seorang lelaki dengan seek0r 4njing.
Pengantin lelaki berkenaan adalah se0rang petani
berbangsa India berusia 33 th. bernama Selvakumar, yang
sudah berk4hwin dengan seek0r 4njing betina yang bernama
Selvi.

Dia berk4hwin dengan 4njing betina itu k0n0nnya untuk
melepas diri dari sumpahan akibat kekejamannya
membaling dua ek0r 4njing sehinggah mati dan
menggantungnya pada p0k0k 15 tahun yang lalu.
Dia yakin bahawa dia terkena sumpahan kerana hidup
menanggung derita sejak menganiaya 4njing­anjing itu. katanya
pada Times Hindustan.

" Mulai sejak peristiwa itu, kaki serta tangan saya jadi lumpuh,
saya kehilangan pendengaran pada sebelah telinga, dan
perbincangan saya menjadi tidak jelas, "

katanya.
(FOTO) Selvakumar duduk di samping pengantin perempuan
yang memakai sari jinggah serta kelungan bunga.
Dia cuba mendapatkan rawatan di hospital, namun d0kt0r tidak
bisa membantunya menyebabkan Selvakumar
memperoleh rawatan tradisional dari pada ahli astrologi yang
memberitahunya bahawa dia sudah dikutuk oleh roh­roh 4njing
yang sudah dibunuh.

Tukang ramal itu berikan amaran bahawa sumpahan itu
bakal selesai cuma jika dia berk4hwin dengan 4njing betina
serta hidup bersama­sama dengannya. Ahli­ahli keluarga mencari " Pengantin " wanita yang
sesuai sama, lalu memandikannya serta memakaikan baju
untuk mejlis perk4hwinan.

" Pengantin wanita itu dibawa ke kuil 0leh wanita­wanita
kampung serta seseorang sami menjalankan upacara itu.
Selepas upacara itu, pengantin lelaki dan keluarganya
lalu meraikan dengan perayaan, manakala 4njing itu
di beri makan roti.
orang ramai besar tetapi dia sudah didapati awal mulanya dan
kembali pada " Suami " nya.

" 4njing ini cuma untuk meleraikan sumpahan yang terkena
serta selepas itu, dia membuat untuk mencari isteri
sebenar, " kata kawan kepada pengantin lelaki itu.
Keyakinan karut 0rang di lokasi luar bandar India iaitu
dengan menyarankan majlis perk4hwinan dengan 4njing dan
juga haiwan lain dipercayai b0leh meleraikan sumpahan
tertentu.

sumber : http :// www. berkobar. com/

ANDA PASTI TERKEJUT DENGAN LELAKI INDIA YANG NEKAD BERK4HWIN DENGAN 4NJING BETINA..LIHAT APA YANG BERLAKU 9 BULAN KEMUDIAN AMAT MENGEJUTKAN..!!!!!

 Korban gantung diri di Jalan Sunu Makassar. Foto: IST

MAKASSAR – Cintyawaty (14) siswa kelas I SMP di Makassar ini mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan sarung di lantai dua rumahnya di Jalan Sunu, Kelurahan Suangga, Kecamatan Tallo, Kamis (3/12/2015) petang.
Kuat dugaan, siswi SMP ini nekat mengakhiri hidupnya karena takut dimarahi setelah tanpa sengaja merusak HP milik ayahnya.
Korban pertama kali ditemukan oleh adiknya, yang pada saat itu diminta sang ibu untuk menyalahkan lampu di lantai dua rumahnya karena hari sudah mulai gelap sekitar pukul 18.00 Wita.
Ibu korban, Rosmawati (45) kaget ketika anaknya melaporkan kakakanya gantung diri. Rosmawati langsung naik ke lantai dua dan menemukan Cyntiawaty sudah kaku dalam keadaan lehernya tergantung di balok seng.
Rosmawati mengaku, sempat memarahi Cintyawati karena telah memecahkan layar HP milik ayahnya. Setelah dimarahi, Cintya naik kelantai dua rumahnya dan menyalakan TV dengan suara yang keras.
Kapolsekta Tallo AKP Henky Ismanto mengatakan, dugaan sementara korban nekat bunuh diri karena takut dimarahi oleh ayahnya. “Kemungkinannya takut dimarahi. Namun masih kita dalami,” aku Kapolsek Tallo kepada pojoksulsel.com saat dihubungi via ponselnya.
Hengky mengaku pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi. Ia mengatakan kasus ini juga telah diambil alih oleh Unit Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) Polrestabes Makassar untuk penyelidikan lebih lanjut.

Takut Dimarahi Usai Rusak HP Ayahnya, ABG Sunu Nekat Gantung Diri

Seorang ulama Pakistan, Syeikh Maulana Tariq Jamil menyampaikan pengalaman dakwahnya ketika pergi da’wah di negri Yordania.



Ketika di Yordania, ia pergi ke daerah perbatasan Yordan-Israel. Sampai di daerah perbatasan, ketika rombongannya Syeikh Maulana Tariq Jamil selesai menunaikan shalat Shubuh di salah satu masjid di dekat perbatasan, tiba-tiba seorang tentara Israel dari luar melihat ke arah dalam Masjid.

Setelah melihat sebentar lalu tentara Israel itu langsung pergi.

Syeikh Maulana Tariq Jamil menghampiri tentara Israel itu dan bertanya apa yang dia tadi lakukan.

“Saya hanya ingin melihat berapa jumlah orang Islam yang hadir shalat shubuh di Masjid,” kata tentara Israel itu.

Syeikh Maulana Tariq Jamil sambil keheranan bertanya, “Kenapa?”

Si tentara Israel menjawab, “Di dalam kitab kami (Kitab Taurat) ada tertulis, ‘Jika di seluruh dunia jumlah orang Islam yang hadir untuk shalat Shubuh berjamaah di masjid sama banyak dengan jumlah jamaah shalat Jumat, maka saat itu Israel akan hancur.’ Tetapi ketika tadi saya lihat di masjid jumlah orang Islam yang datang untuk shalat Shubuh berjamaah masih sedikit, maka hati saya tenang, karena umat Islam pasti tidak akan bisa mengalahkan kami.”

Mendengar pembicaraan ini Syeikh Maulana Tariq Jamil sangat keheranan.

Seperti sudah ketahui bahwa shalat shubuh adalah shalat yang paling sulit ditunaikan. Karena shubuh adalah saat masih gelap, dingin dan saat orang-orang sedang tidur. Jika shalat shubuh dapat ditunaikan, maka shalat lainnya pastilah akan mudah ditunaikan.

Orang Yahudi selalu berusaha dengan berbagai cara supaya umat Islam bisa meninggalkan shalat lima waktunya. Karena orang Yahudi paham jika Orang Islam meninggalkan kewajibannya ini, maka Allah SWT pasti tidak akan menolong umat Islam. Sehingga semua usaha umat Islam untuk membela Palestin selalu mengalami kegagalan.

Allahu alam bis shawab.

Ini Pengakuan Tentara Israel Soal Kehancuran Bangsa Yahudi

Mati merupakan kebenaran yang dibenci. Kebenaran yang tidak disukai. Khususnya oleh orang-orang kafir, musyrik, dan munafiq. Namun, orang-orang yang beriman amat mendambakannya karena mati menjadi pintu gerbang baginya untuk bertemu dengan Allah Ta’ala. Maka orang beriman disebut cerdas tatkala ia menyadari kepastian mati dan bergegas untuk mengumpulkan bekal guna mengarungi kehidupan sejati setelahnya.



Sesaat sebelum mati, jantung berhenti berdetak, nafas tertahan, dan badan bergetar hebat. Telinga terasa dingin, darah berubah menjadi asam dan tenggorokan berkontraksi dahsyat. Berselang detik berikutnya, medis menyatakan kita telah meninggal tatkala suplai oksigen ke otak berhenti.

Innalillahi wa inna ilahi raji’un.

Sebagian keluarga menangis. Orang-orang dekat bersedih. Tetangga saling berdatangan. Pihak yang peduli akan bergegas mengurusi badan kita, agar segera dimakamkan.

Percayalah, ada orang-orang yang akan berbahagia dengan kematian kita; siapa pun ia, apa pun motifnya. Ia bisa seorang musuh, lawan bisnis, atau bahkan orang dekat. Ia yang berbahagia bisa juga pasangan yang saban malam tidur bersama.


Dan, sesedih apa pun, mereka akan tetap menjalani hidupnya. Mereka akan tetap makan, minum, bernafas, tertawa, dan menikmati hidup. Hanya kita yang sibuk untuk menghadapi pertanggungjawaban yang tak lama lagi.

Sudah siap?

Satu menit setelah resmi dinyatakan mati, darah kita berubah warna, otot kita berhenti berkontraksi, isi kantung kemih keluar tanpa kendali.

Tiga menit setelahnya, sel-sel otak mati seluruhnya. Otak kita sudah tidak beraktivitas lagi untuk selamanya. Tak ada berguna lagi kecerdasan, nilai yang bagus, prestasi cemerlang, atau puja-puji atas nama kejeniusan kita semasa hidup.

Pada menit kelima, pupil mata kita membesar, tapi bola mata mengerut lantaran kehilangan aliran darah. Ingatlah masa hidup yang pernah melotot kepada santri, murid, tetangga, anak-anak, atau pasangan hidup. Saat itu, mata kita benar-benar tak kuasa melakukan apa pun.

Allahu…

Di menit ke tujuh, semua yang terhubung ke otak benar-benar berhenti.
======
Tapi ingat, semua yang bersedih, siapa pun mereka akan tetap menjalani hidupnya. Tidak banyak kehidupan mereka yang hilang karena kematian kita. Kitalah yang justru amat bersedih, sebab semuanya menjauh bahkan tak bisa dimintai tolong, bahkan kita sudah tak kuasa meminta tolong.

Lantas, siapa yang akan menolong kita?

Satu jam kemudian, seluruh aktivitas di otot berhenti. Akibatnya, badan kita menjadi kaku, rambut kita berdiri. Inilah yang mengesankan rambut tetap tumbuh, meski seseorang telah meninggal dunia.



Kemudian darah terkumpul. Menggumpal. Mati, dan berubah warna. Warna kulit pun berangsur menjadi hitam karena tiada aliran darah. Ini terjadi pada jam ke empat sampai keenam setelah kematian. Berikutnya, suhu tubuh langsung menurun.

Di hari kedua, isi perut membusuk oleh mikroba di dalam tubuh. Makhluk hidup lain yang masih berada di dalam tubuh kita, bakteri yang berasal dari makanan, mulai mencerna diri sendiri. Dan di hari ketiga, terjadilah fase rigor mortis atau tubuh menjadi lentur selentur penari balerina.

“Pembusukan mengakibatkan luka dalam skala besar. Darah menetes keluar dari mulut dan hidung.” tutur Dr ‘Umar ‘Abdul Kafi dalam buku al-Wa’dul Haq menjelaskan kejadian tiga sampai lima hari setelah kematian.

Kemudian warna tubuh berubah menjadi hijau, merah, lalu membusuk. Beberapa pekan kemudian, rambut mulai rontok, kuku terkelupas, gigi tercopot bergantian atau bersamaan.

Astaghfirullah…

***

Kawan, itulah kondisi kita. Itulah fase yang pasti akan kita alami; cepat atau lambat, disukai atau dibenci. Itulah kepastian paling pasti dari kehidupan yang tengah kita jalani.

Tidaklah seorang hamba dihidupkan, melainkan ia akan dimatikan. Sebab hanya Allah Ta’ala Yang Mahahidup, Kekal, Yang Paling Awal, Yang Paling Akhir, Mahakuasa atas seluruh semesta raya.

Cobalah berhitung, dengan hitungan paling sederhana yang kita mampu. Berapa lama lagi jatah kehidupan ini? lihatlah sekitar. Lihatlah orang tua, nenek, kakek, sesepuh, guru, kiyai, ustadz, sahabat, kerabat, atau siapa pun yang telah mendahului kita.

Ingatlah mereka yang telah lebih dahulu pergi. Bukankah ada yang kemarin hidup dan bersama kita, lantas hari ini sudah berada di alam yang amat berbeda?

Jangan-jangan, esok Anda tak lagi membaca tulisan kami karena penulisnya telah mati. Jangan-jangan, Anda sudah tak kuasa membaca lagi lantaran kematian yang datang seketika tanpa permisi.

Kapan pun datangnya, semoga kita menghadap Allah Ta’ala dalam keadaan husnul khatimah. Saya ingin meninggal dalam keadaan shalat, membaca al-Qur’an, atau jihad. Bagaimana dengan teman-teman?

Wallahu a’lam.

Sumber: kisahikmah.com | kisahikmah.com

Inilah yang Dialami Tubuh Sesaat Sebelum Mati dan Beberapa Jam Setelah Mati

Ketika ijab kabul diucapkan maka tanggung jawab suami adalah terhadap istrinya. Segala yang dilakukan istri, suami wajib mengetahui. Bahkan ketika sang istri tidak melaksanakan shalat maka suami yang ikut dimintai pertanggungjawaban. Beda halnya ketika suami tidak shalat maka sang istri tidak ikut bertanggung jawab kelak di pengadilan sang Khalik.



Dalam hal ini bukanlah karena dosa istri ditanggung oleh suami namun suami bertanggung jawab akan akhlak istrinya. Wajib mendidiknya menjadi wanita yang taat pada aturan Allah. Suami wajib mengingatkan istri ketika istri melakukan kesalahan dalam syariat atau kesalahan yang merugikan orang lain.

Jadi dosa suami adalah ketika ia lalai mengingatkan istri dalam menjalankan perintah Allah. Tidak mengingatkan istri dalam menjauhi larangan Allah. Atau tidak mendidik istri dengan benar dalam hal Agama.

Oleh karena itu wajib bagi suami untuk mempelajari ilmu agama lebih dalam dan mengajarkan serta mengajak istrinya untuk lebih mendekatkan diri kepada sang Pencipta. Wajib bagi suami untuk memahami tugasnya sebagai pemimpin rumah tangga yang harus mendidik istrinya seperti Rosulullah mendidik istri-istrinya dengan penuh kasih, kesabaran, dan pengertian. Wajib pula baginya untuk mendidik anak anaknya agar kelak berakhlak mulia. Menjadi tentara tangguh Allah yang berjuang tak kenal lelah membela Agamanya.

”Seseorang tak akan menanggung dosa orang lain”. Dosa suami hanyalah ketika tidak mendidik, mengingatkan dan memperingatkan istri. Apabila hal itu sudah dilakukan maka ketika istri tetap saja bermaksiat dan tidak mematuhi suaminya maka dosa itu ditanggung oleh si istri itu sendiri. Begitupun istri yang wajib dipatuhinya hanya perintah yang sesuai syari’at. Adapun perintah yang syubhat tidak wajib dilaksanakan. Bahkan si istri pun harus cerdas membedakan mana komando suami yang sesuai syariat, mana yang syubhat, dan mana yang bahkan melanggar syari’at.


Untuk itu, baik suami maupun istri hendaknya saling mengingatkan dalam hal agama, saling berbagi pengetahuan. Akan lebih baik lagi jika di dalam sebuah keluarga terdapat waktu khusus bersama untuk mengkaji ilmu agama islam. Mengadakan majlis taklim keluarga merupakan salah satu ciri keluarga idaman yang In Shaa Allah akan membawa lebih banyak keberkahan memperkuat sakinah, mawaddah dan warohmah bukan hanya bagi suami dan istri tapi juga bagi anak anak yang akan menjadi penyejuk mata.

Maka Makna kata ijab kabul bermakna aku terima tanggung jawab untuk mendidik,mengingatkan,dan memperingatkan dalam menuju agama Allah jika itu tidak dilakukan maka dosanya suami pun ikut mempertanggungjawabkannya dihadapan Allah dan begitu pula dengan calon anak-anak kelak yang berada dibawah komandan seorang lelaki dengan gelar suami.

Bagi para istri teruslah belajar agama Allah meski tak harus diajarkan suami. Ilmu agama bisa didapat melalui banyak media seperti halnya mendatangi majlis taklim, membaca buku, atau sekedar menonton acara dakwah di televisi. Wallahua’lam bishawab.

Sumber: ummi-online.com

Benarkah Dosa Istri Ditanggung Suami? Ini Jawabannya

Bagi seorang pria, memilih wanita untuk dijadikan istri bukanlah perkara yang mudah. Mengingat wanita inilah yang nantinya akan menjadi pendampingnya sepanjang hidup, mengasuh serta membesarkan anak-anaknya.



Tidak melulu masalah fisik, pria biasanya akan memilih wanita dengan kriteria yang dianggap sesuai dengan dengan kepribadiannya. Tidak hanya membawa kebahagiaan dunia, wanita yang akan dijadikan istri ini diharapkan bisa membawa keberkahan dalam keluarga.

Lantas bagaimana ciri wanita yang diberkahi jika dijadikan istri? Rasulullah SAW menjabarkan bagaimana tanda wanita yang membawa berkah jika diperistri ini. Bahkan beberapa tandanya bisa dilihat pada saat sebelum menikah. Apa saja? Berikut ulasannya.

1. Mudah Mengkhitbahnya
Ciri pertama seorang wanita akan diberkahi jika dijadikan istri adalah mudah ketika mengkhitbah atau meminangnya. Jika wanita dan keluarganya mengetahui bahwa anda adalah pria taat, dan menerima anda dengan mudah, maka sebenarnya Dia lah wanita yang akan diberkahi Allah.

Wanita yang memudahkan pria saat mengkhitbah menunjukan bahwa dirinya wanita yang shalehah. Keluarganya juga merupakan keluarga yang memahami perintah Rasulullah untuk tidak mempersulit anaknya untuk menikah.



Hal ini dijelaskan dalam Hadist Riwayat Ahmad dan Hasan berikut ini.

“Sesungguhnya di antara tanda keberkahan istri adalah mudah meminangnya.” (HR. Ahmad; hasan)

“Jika seseorang yang agama dan akhlaknya kalian ridhai datang meminang putri kalian, maka nikahkanlah dengannya. Jika kalian tidak melakukannya, maka akan menjadi musibah di bumi dan kerusakan yang nyata” (HR. Tirmidzi; hasa
Hal ini berbanding terbalik dengan wanita dan keluarganya menyulitkan dengan berbagai syarat untuk menikah. Biasanya wanita tersebut bisa jadi calon istri yang tidak diberkahi Allah. Misalnya “Kamu harus punya rumah beserta istrinya dulu, harus punya mobil, dan juga asuransi jiwa. Jadi jika sewaktu-waktu ada apa-apa denganmu, anakku nanti masa depannya tetap terjamin,” misalnya.

Ketika mendengarkan hadits tentang keberkahan istri, Urwah mengatakan: “Wanita yang celaka adalah wanita yang mempersulit diri…”

2. Mudah/Ringan Maharnya
Wanita yang akan diberkahi jika jadi istri juga ditandai dengan mudah dan ringan dalam meminta maharnya.  Dengan begini, calon suami tidak merasa berat berat dalam memberikan mahar.

“Sesungguhnya di antara tanda keberkahan istri adalah mudah meminangnya dan mudah/ringan maharnya” (HR. Ahmad; hasan)

Mahar merupakan pemberian wajib seorang pria kepada wanita yang akan dijadikan istrinya. Namun dalam kepercayaan tertentu, wanita dan keluarga membebankan mahar yang sulit kepada calon suaminya. Tidak jarang hal ini membuat pernikahan berlangsung lama bahkan ditunda karena tidak sanggup mempersiapkan mahar.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya di antara tanda keberkahan istri adalah mudah meminangnya dan mudah/ringan maharnya serta mudah rahimnya” (HR. Ahmad; hasan)

3. Mudah Rahimnya
Maksud mudah rahimnya adalah bisa dengan mudah memiliki banyak anak. Tanda ini bisa dilihat setelah keduanya menikah. Namun tanda-tandanya bisa dilihat dengan memperhatikan bagaimana keturunan dari keluarga besarnya. Jika ia memiliki beberapa saudara kandung, ibunya juga memiliki banyak saudara kandung, ayahnya juga memiliki banyak saudara kandung, paman dan bibinya juga punya banyak anak, insya Allah ia termasuk dalam tanda ini.



Namun jika ada wanita yang tidak memiliki banyak anak bukan karena pilihannya, maka bukan berarti wanita tersebut celaka akibat tanda ini. Namun memang muslimah yang melahirkan banyak anak memang merupakan salah satu keberkahan tersendiri. Sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan umatnya untuk memperbanyak keturunan. Beliau bersabda:

“Nikahilah wanita yang subur dan penyayang. Karena aku akan berbangga dengan banyaknya ummatku di hadapan para Nabi pada hari Kiamat.” (HR. Ahmad; shahih lighairihi). Wallahu a’lam bish shawab.

Sumber: infoyunik.com

3 Kriteria Wanita yang Diberkahi Jika Jadi Istri

- Copyright © ADA-ADA SAJA - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -