Senin, 10 Oktober 2016
Seorang ulama Pakistan, Syeikh Maulana Tariq Jamil menyampaikan pengalaman dakwahnya ketika pergi da’wah di negri Yordania.
Ketika di Yordania, ia pergi ke daerah perbatasan Yordan-Israel. Sampai di daerah perbatasan, ketika rombongannya Syeikh Maulana Tariq Jamil selesai menunaikan shalat Shubuh di salah satu masjid di dekat perbatasan, tiba-tiba seorang tentara Israel dari luar melihat ke arah dalam Masjid.
Setelah melihat sebentar lalu tentara Israel itu langsung pergi.
Syeikh Maulana Tariq Jamil menghampiri tentara Israel itu dan bertanya apa yang dia tadi lakukan.
“Saya hanya ingin melihat berapa jumlah orang Islam yang hadir shalat shubuh di Masjid,” kata tentara Israel itu.
Syeikh Maulana Tariq Jamil sambil keheranan bertanya, “Kenapa?”
Si tentara Israel menjawab, “Di dalam kitab kami (Kitab Taurat) ada tertulis, ‘Jika di seluruh dunia jumlah orang Islam yang hadir untuk shalat Shubuh berjamaah di masjid sama banyak dengan jumlah jamaah shalat Jumat, maka saat itu Israel akan hancur.’ Tetapi ketika tadi saya lihat di masjid jumlah orang Islam yang datang untuk shalat Shubuh berjamaah masih sedikit, maka hati saya tenang, karena umat Islam pasti tidak akan bisa mengalahkan kami.”
Mendengar pembicaraan ini Syeikh Maulana Tariq Jamil sangat keheranan.
Seperti sudah ketahui bahwa shalat shubuh adalah shalat yang paling sulit ditunaikan. Karena shubuh adalah saat masih gelap, dingin dan saat orang-orang sedang tidur. Jika shalat shubuh dapat ditunaikan, maka shalat lainnya pastilah akan mudah ditunaikan.
Orang Yahudi selalu berusaha dengan berbagai cara supaya umat Islam bisa meninggalkan shalat lima waktunya. Karena orang Yahudi paham jika Orang Islam meninggalkan kewajibannya ini, maka Allah SWT pasti tidak akan menolong umat Islam. Sehingga semua usaha umat Islam untuk membela Palestin selalu mengalami kegagalan.
Allahu alam bis shawab.