Kamis, 04 Agustus 2016
Kemauan yang Lurus
SEBEJAT-bejatnya seorang muslim, jika agama Islam dihinakan, ia akan marah-semarahnya, dan rela melakukan apa saja untuk membela agamanya. Termasuk mengorbankannya nyawa sekalipun. Begitulah seorang muslim, karena keimananya itu lah menggetarkan hatinya untuk siap mati demi agama Allah SWT.
Jadi begini, sebelum saya melanjutkan ulasan tulisan ini alangkah baiknya membaca postingan Ustadz Felix Siauw terlebih dahulu. Karena inspirasi menulis ini pun karena membaca postingan beliau.
1. berkaitan dengan insiden “Pembakaran Masjid di Papua” | ini jelas bagian kedzaliman besar yang harus dikecam dan diambil tindakan
2. kita memahami betul reaksi ummat Muslim yang sangat menyayangkan hal ini | apalagi kejadian ini terjadi disaat shalat Ied Fitri
3. dan perkara ini dalam Islam adalah bagian kedzaliman yang sangat besar | yaitu menghalangi manusia dari beribadah kepada Allah Swt
4. Dan siapa yang lebih aniaya dari orang yang menghalangi menyebut nama Allah di masjid-masjid-Nya, dan berusaha merobohkannya? (QS2:115)
5. kejadian pembubaran shalat Ied dan pembakaran masjid di Papua ini | menunjukkan pada kita beberapa pelajaran yang bisa diambil
6. pertama, saat Muslim mayoritas,mereka disudutkan dengan dalil toleransi | namun saat minoritas, mereka ditekan dengan dalil demokrasi
7. saat Muslim menjadi mayoritas, kita dipaksa mengorbankan akidah dengan dalil toleransi | membiarkan seluas-luasnya syiar agama lain
8. sebaliknya saat Muslim minoritas, kita dipaksa juga, menghormati yang banyak | juga dengan mengorbankan akidah, mengorbankan agama
9. kedua, lalainya negara memberikan jaminan perlindungan hukum | harusnya hal seperti ini ditindak keras agar tidak menyebar pada yang lain
10. bagaimanapun hal sepert ini berbahaya dalam menyulut konflik antar masyarakat | adalah peran negara untuk memberikan keadilan bagi ummat
11. hanya saja, hukum di negara ini memang rancu, mengapa? | karena tidak diterapkan syariat Islam untuk mengaturnya
12. dalam sistem hukum yang bukan berdasar Islam, baik ummat Muslim ataupun Non-Muslim | sama-sama terancam keberadannya, tidak aman
13. tapi dalam sistem Islam, Islam menjamin dan melindungi semua bentuk ibadah | apapun agamanya, akan dilindungi dan dijamin oleh Islam
14. lalu bagaimana kita menyikapi insiden kedzaliman di Papua ini? | ada beberapa juga yang perlu kita pegang sebagai panduan
15. pertama, harus adil dengan membatasi bahasan hanya pada insidennya dan pelakunya saja | bukan mengeneralisasi dan meluaskan masalah
16. karena kita Muslim dan kita diajarkan Allah dan Rasul-Nya | kita tidak membalas perlakuan dzalim dengan kedzaliman juga
17. kedua, setiap kedzaliman harus dihilangkan, dan ini adalah peran negara | maka negara harus mengambil langkah tegas terhadap insiden ini
18. pelakukanya diusut, ditindak dan dihukum setimpal agar jadi peringatan buat yang lain | dan dijamin agar tidak terjadi hal yang sama
19. ketiga, yang terpenting, kesadaran bahwa tidak akan ada kebaikan menyeluruh | tanpa penerapan syariat Islam secara total di negeri ini
BACA JUGA :
20. sebab hanya syariat Islam yang bisa memberikan jaminan keadilan | karena hukumnya datang dari Yang Maha Adil, Allah Swt
21. haruskah membalas dengan kekerasan? tentu tidak | karena amal fisik itu bagiannya negara yang punya kekuasaan, alat fisik
22. karenanya penting sekali Khilafah yang menerap syariat | agar konflik seperti ini tidak berterus dan berpanjang
23. yang terakhir, kita doakan saudara kita Muslim Papua dan dimanapun mereka minoritas | semoga Allah kuatkan dan mudahkan mereka
24. semoga Allah berikan ganjaran terbaik atas keistiqamahan mereka | dan balasan terbaik berupa ridha-Nya, juga bagi kita semuanya
akhukum @felixsiauw.
Ada banyak komentar di postingan tersebut dari para likers fan page Ustadz Felix Siauw. Dan ini lah, komentar seorang pemuda berambut gondrong juga bertindik itu menjadi pusat perhatian. Atas komentarnya, ia pun dibanjiri like sebanyak 1,274 dan 175 komentar balasan.
“Ustadz, lihatlah Rambut saya Gondrong, saya suka musik Cadas, saya akui bahwa saya bukanlah orang yg taat agama TETAPI jika Islam sudah diINJAK-INJAK diNISTAKAN di perlakukan SEMENA-MENA seperti ini, DEMI ALLAH, Saya siap JIHAD, Saya siap membela kehormatan Islam dengan NYAWA SAYA. Allahuakbar!!” tulis Muhammad Denis di postingan fanpage Ustadz Felix Siauw.
Membaca komentarnya, hati saya pun ikut bergetar. Dan langsung saja melihat ke profil facebooknya. Setelah saya amati, pemuda gondrong tersebut memang benar-benar peduli terhadap agama Islam.
Di dinding facebooknya pun ia sering membagikan berita-berita tentang Islam. Dan status-satus faceboknya pun terkesan apa adanya, jujur, serta lucu.
Saya menilai begitu, karena sungguh beda orang menulis status mencari perhatian, sama orang yang banyak bicara, dan sama orang yang apa adanya. Dan pemuda penyuka musik cadas ini jujur dan apa adanya.
Bicara tentang agama memang sensitif sekali. Karena itu juga saya berhati-hati dalam berpendapat. Mengingat, tulisan ini bukan agama Islam saja yang membaca, tetapi agama lain juga, termasuk agama Nasrani yang berkaitan dengan permasalahan ini.
Saya percaya, tidak semua penganut agama Kristen itu berpikiran dan bertindak sedengki perbuatan atas pembakaran Masjid di Tolikara. Bahkan saya berkeyakinan kuat, mereka juga turut prihatin atas peristiwa tersebut. Jadi kalau sebagian umat Muslim langsung bertindak untuk membalas, itu bisa menyulut peperangan antar agama.
Mari kita Istigfar dulu, biar adem ayem dada ini. Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua, dan terlepas dari segala bentuk godaan jin maupun manusia. Amin.
Kalau kita umat Muslim langsung gegabah, lalu untuk apa pemerintah kita gaji? Enak benar para pejabat-pejabat itu. Biar mereka yang urus!
Dan beri kesempatan dengan mendesak pemerintah agar permasalahan pembakaran Masjid Tolikara bisa diselesaikan sampai ke akar-akarnya. Dan biarkan penegak hukum yang menghukum oknum-oknum yang terlibat dalam kasus tersebut.
Sekarang tugas kita adalah bagaimana membangun Masjid itu agar kembali berdiri, dan bila perlu 1000 kali lebih megah dari sebelumnya. Itu sebagai tanda umat Islam di seluruh Indonesia maupun dunia benar-benar peduli atas musibah rumah Allah ini.
Rekening dompet duafa sudah menyebar siap untuk menyalurkan sumbangan dari kita. Tinggalnya kita, siap menyumbang untuk membangun Masjid Tolikara tidak?
Dan terakhir, pemuda yang siap berjihad tadi pun dipenuhi permintaan perteman di facebooknya. []